Mobil Tenaga
Surya Produksi Siswa MA Mampu Berjalan 50 Km/Jam
Rabu, 23 April 2014 17:02 WIB
SURYA Online, MADIUN-Tidak hanya
sejumlah lembaga sekolah setingkat SMK yang mampu merakit dan memproduksi mobil
bertenaga matahari. Akan tetapi, para siswa Madrasah Aliyah (MA) yang
sekolahnya berada di pinggiran hutan jati, Desa Tulung, Kecamatan Saradan,
Kabupaten Madiun juga mampu memproduksi.
Kondisi ini, sekaligus mengikis, jika
perkembangan teknologi bagi kalangan siswa hanya akan didapat dari lembaga
sekolah di tingkat perkotaan, terutama dalam perkembangan teknologi keilmuan.
Namun kini, para guru dan siswa MA Fatwa Alim mementahkan paradigma itu.
Hal itu dibuktikan dengan memproduksi sebuah
mobil bertenaga surya. Meski hanya memiliki 3 roda, akan tetapi mobil yang
diberi nama Jangkrik 01 ini, mampu dipacu dengan kecepatan antara 30 sampai 50
kilometer per jam. Padahal, sekolah MA Fatwa Alim ini berada di pojok Desa
Tulung, Kecamatan Saradan yang berbatasan langsung dengan hutan.
Selain itu, fasilitas di sekolah ini, masih minim
dibandingkan sejumlah lembaga sekolah lainnya di wilayah perkotaan Caruban atau
Kota Madiun.
Hanya bermodalkan biaya Rp 15 juta, para guru dan
siswa merakit dan memproduksi mobil itu, selama sebulan terakhir.
Kini, sejumlah siswa dan guru masih tampak sibuk
mengecek peralatan mobil itu. Mulai dari sistem penggerak roda hingga panel
tenaga surya yang ada di dalam kendaraan itu. Sedangkan mobil ini dirakit dan
diproduksi atas inisiatif para guru dan siswa dalam mengembangkan ilmu dan
teknologi.
Salah seroang guru pembimbing pembuatan mobil
Jangkrik 01, Fajar Eko Nugroho mengatakan kali ini ingin menguji coba mobil
Jangkrik 01. Alasannya, dalam uji coba sebelumnya mobil yang digerakkan tenaga
surya dan ramah lingkungan karena menggunakan pangel tenaga surya di atasnya
it, baru mampu melaju dengan kecapatan 30 kilometer perjam.
"Padahal, kecepatannya bisa maksimal sampai
50 kilometer per jam. Makanya, hari ini kami mencobanya lagi demi penyempurnaan
semua panelnya dan sistem penggeraknya," terangnya kepada Surya, Rabu
(23/42014).
Sedangkan salah seorang siswa MA Fatwa Alim
Tulung, Nur Hasan mengaku sangat senang terlibat dalam pembuatan dan perakitan
mobil bertenaga surya itu. Selain itu, dirinya dan rekan-rekannya bangga mampu
menciptakan mobil bertenaga surya meski lembaga sekolahnya bukanlah lembaga
sekolah teknik.
"Kami mencoba mengenalkan hasil teknologi
yang rama lingkungan. Kami akan sempurnakan hasil produksi ini sampai maksimal.
Kami tak mau ketinggalan dengan lembaga sekolah lainnya yang fasilitas
sekolahnya lebih lengkap dan memadai," ungkapnya.
Sementara Kepala MA Fatwa Alim Tulung, Sucipto
menegaskan jika proyek sederhana itu bagian dari mempraktekkan misi pendidikan
secara nasional yakni membakali para siswa dan peserta didik dengan iman, takwa
dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).
"Hasil produksi ini, bagian dari kami dalam
mewujudkan visi pendidikan nasional. Kami yakin hasil produksi kami ini bakal
bisa disempurnakan dan tak kalah bersain dengan produksi mobil buatan para
siswa di sejumlah SMK sebelumnya," pungkasnya.
Sedangkan selain berencana bakal menyempurnakan
mobil Jangkrik 01, pihak sekolah berencana akan membuat dan memproduksi
kendaraan lain yang berbahan bakar hibrid.
"Lainnya, kemungkinan dalam waktu dekat kami
akan membuat mesin perontok padi bertenaga surya agar bisa dimanfaatkan warga
di kawasan pinggir hutan ini yang selama ini mengandalkan hasil
pertanian," tandasnya.
Mobil bertenaga surya yang dirakit kalangan guru dan siswa Madrasah
Aliyah (MA) Fatwa Alim Desa Tulung, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun
mampu dijalankan dengan kecepatan maksimal 30 sampai 50 kilometer per
jam, Rabu (23/4/2014).
sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2014/04/23/mobil-tenaga-surya-produksi-siswa-ma-mampu-berjalan-50-kmjam
VIDEO LIPUTAN JTV DI MA. FATWA ALIM TULUNG